Masyarakat saat ini cukup banyak yang mulai enggan untuk melakukan upgrade pada PC mereka. Hal tersebut rupanya berdampak sangat besar pada penghasilan salah satu produsen chip terkemuka, Intel Corp. Pada kuartel pertama saja, Intel telah melalukan pemangkasan hampir US$ 1 miliar (Rp 13 triliun lebih) proyeksi pendapatan, dengan kata lain saham miliknya mengalami penurunan hingga 5%.
Selain itu, para pengguna PC desktop berbasis Microsoft juga enggan melakukan pembaruan pada sistemnya, kembali hal itu membuat permintaan chip intel mengalami penurunan. Kondisi makro ekonomi global dan lemahnya mata uang Eropa turut bertanggung jawab atas buruknya penjualan intel. "Kondisi makro yang lemah telah membuat orang menunda untuk meakukan upgrade pada PC mereka," ucap Suji De Silva selaku analis Topek Capital.
Lewat pernyataan resminya, Intel memperkirakan pendapatan kuartal pertama hanya sebesar US$ 12,8 miliar (Rp 157 triliun). Artinya, proyeksi pendapatan telah terkoreksi sekitar Rp 13 triliun dari proyeksi sebelumnya yang sebesar US$ 13,7 miliar (Rp 170 triliun).
Intel telah menjadi penguasa pasar industri chip untuk PC, dan hal tersebut terbukti dengan jumlah penggunanya yang cukup banyak. Namun, pertumbuhan Intel terhitung lambat dibanding Qualcomm Inc yang berkembang bersama industri ponsel pintal/smartphone.
Bluefin Research Partner mengatakan, pengiriman PC ke seuruh dunia pada kuartal pertama ini mencapai 75-76 juta PC, jumlah itu menurun 8-9% dibanding kuartal sebelumnya. Kondisi tersebutlah yang diduga menjadi alasan dibalik turunnya proyeksi pendapatan Intel.
Sumber:
http://www.gamestation-id.com/news/detail/pendapatan_intel_anjlok_hingga_rp_13_triliun_alasannya
http://www.gamestation-id.com/news/detail/pendapatan_intel_anjlok_hingga_rp_13_triliun_alasannya
0 komentar:
Posting Komentar