Review Battlefield Hardline


 




Review Battlefield Hardline – Hit & Miss

Jika kamu tanya, maka saya akan menjawab bahwa hanya ada dua FPS multiplayer di dunia ini, Call of Duty dan Battlefield. Keduanya telah ada sejak 12 tahun lalu dan hampir tidak pernah luput dari perdebatan mengenai siapa yang lebih baik. Setelah seri panjang yang bisa dibilang semakin repetitif, Activision akhirnya merilis Call of Duty: Advanced Warfare yang membawa hembusan baru. Namun Battlefield Hardline membawa ini lebih jauh lagi, mereka mengubah tema perang menjadi tema kriminal perkotaan dengan banyak elemen baru. Pertanyaannya, dengan harga Rp650.000 apakah Battlefield Hardline pantas untuk dibeli?




 Battlefield Hardline | Side Art 1



Single Player – Serasa Menonton Serial TV

Battlefield Hardline mengubah semua yang kamu ketahui tentang Battlefield. Kamu tidak lagi bermain dalam misi peperangan antar negara dengan kekuatan militer, melainkan perjuangan polisi melawan kriminal. Kamu bermain sebagai Nick Mendoza, seorang detektif baru yang bersama rekannya, Khai, ditugaskan untuk mengungkap sindikat narkoba di kota Miami. Kamu akan mulai dari rantai paling bawah, pengedar paling rendah sampai akhirnya menangani kasus dan tersangka yang lebih berbahaya
Yang unik dari Battlefield Hardline adalah pendekatan cerita yang menggunakan gaya seri televisi. Cerita terbagi dalam season dan lebih kecil lagi terbagi atas episode. Untuk perilisan awalnya ini kita dapat menikmati season pertama dengan 10 episode yang bisa ditamatkan dalam waktu 8-10 jam, tergantung bagaimana kamu memilih untuk menikmati game yang satu ini. Penggunaan gaya seri televisi cukup kental mulai dari rekap sebelum bermain sampai dengan preview episode selanjutnya ketika kamu berhenti bermain. Tentu saja tidak ada spoiler. Malah sebaliknya, semakin membuat penasaran.
Menjadi detektif tentu saja sangat berbeda dibandingkan menjadi tentara dengan gaya Rambo yang kita sering temui di seri Battlefield dan Call of Duty sebelumnya. Dulu kamu bisa membunuh semua orang dalam satu markas dengan cara menembaki mereka secara langsung, namun di sini kamu dan pistol kecil kamu harus berpikir secara strategis. Tapi tenang saja, berbagai gadget baru siap membantu.

 Battlefield Hardline | Screenshot 1

Battlefield Hardline | Side Art 2Gadget  dasar pertama adalah lencana detektif kamu. Jika kamu mengendap di belakang musuh dan mengagetkan mereka dengan lencana maka mereka mengangkat tangan mereka dan menjatuhkan senjata. Tapi tentu saja ini bukan akhir dari pekerjaan kamu. Jika kamu tidak langsung memborgol, maka mereka mungkin akan mencoba untuk melawan kamu. Dan jika kamu menghadapi terlalu banyak orang maka para penjahat ini juga akan lebih berani dan gegabah. Kamu bisa melihat apakah mereka akan melawan atau tidak dengan melihat meteran yang ada di kepala mereka.
Kamu juga bisa sedikit bersenang-senang dengan cara mengendap-endap ke belakang mereka dan menembakkan senjata kejut dan melihat mereka jatuh tanpa perlawanan. Kamu dapat melihat posisi dan juga jarak pandang musuh lewat radar sehingga kamu dapat merencanakan gerakan kamu.
Gadget kedua yang tidak kalah penting adalah peluru. Kamu dapat melemparkan selongsong peluru ke arah tertentu dan penjahat terdekat akan mulai berjalan ke arah tersebut. Selongsong peluru ini bisa lebih mematikan ketika di lempar daripada ditembakkan. Ini membuat dimensi baru dalam game yang identik dengan senjata berat dan tentara penuh steroid.
 Battlefield Hardline | Side Art 3

Apakah ini berarti setiap misi harus diselesaikan dengan cara mengendap-ngendap? Ya dan tidak. Terkadang kamu bisa menggila dan mencoba untuk melawan semua musuh yang ada. Hal ini tidak akan mudah karena kamu hanyalah seorang detektif biasa dengan rompi peluru melawan belasan musuh dengan senjata otomatis. Namun terkadang sebuah episode akan terlalu sulit untuk dilewati jika kamu memilih jalur Rambo. Bukannya tidak mungkin, namun akan sulit sekali. Secara pribadi kebebasan cara untuk menyelesaikan sebuah misi menjadi sebuah nilai lebih tersendiri. Sang developer terbilang melakukan ini dengan halus sehingga saya tidak pernah merasa dipaksa menjalani sebuah misi linear tanpa pilihan.
Kamu juga akan dibekali dengan sebuah scanner yang dapat membantu kamu untuk mengidentifikasikan para penjahat. Layaknya nanovision milik Prophet, di sini kamu bisa menggunakan scanner untuk mengidentifikasi barang bukti, mengetahui letak musuh, sampai mendeteksi musuh yang memiliki hadiah khusus (bounty). Jika musuh dengan bounty price ini kamu bunuh maka kamu bisa ucapkan selamat tinggal kepada bonus kamu.
Secara umum gameplay yang baru ini terasa segar dan juga basi pada saat yang bersamaan. Karena konsep sneak and kill sudah banyak sekali digunakan mulai dari Assasin’s Creed sampai dengan Crysis. Sekarang Battlefield ikut terjun dengan warnanya sendiri. Namun ini bukan berarti Battlefield Hardline lolos uji tanpa cacat, ada cukup banyak kecacatan sejujurnya.
 Battlefield Hardline | Screenshot 2
 Kecacatan Dan Kekonyolan
Mengeluarkan lencana atau menyergap musuh memang menyenangkan namun terasa aneh jika ada beberapa musuh di sekitar. Kamu bisa mendatangi musuh dan berteriak “Tangan di atas!”tanpa mengganggu musuh lain yang mungkin hanya berada 5-6 meter di depan. Asalkan mereka tidak melihat kamu maka kamu hampir bebas melakukan apapun yang kamu mau. Seolah-olah musuh tidak punya telinga, hanya mata. Tapi ini tidak sepenuhnya benar juga, karena jika kamu berlari ke arah musuh maka mereka akan mendengar kamu. Sementara hal tersebut tidak terjadi dengan teriakan. Tidak terasa konsisten.
Mari jangan lupakan Khai, sang partner kita. Dari waktu ke waktu dia akan membantu dan menemani kamu dalam misi, tapi jangan harapkan dia bekerja dengan semestinya. Kamu bahkan bisa menganggap partner ini tidak ada. Hal konyol yang akan kamu temui dari waktu ke waktu adalah Khai akan memutuskan bahwa dia bisa berjalan di depan musuh tanpa terlihat dan nampaknya alam semesta ini setuju dengan Khai. Jika kamu berjalan terlalu cepat dan mencapai tempat yang sulit maka Khai akan menyusul tanpa memperdulikan bahwa ia sedang melewati 3 musuh orang dengan senjata. Tapi itu tidak menjadi masalah karena musuh juga memutuskan untuk tidak melihat Khai. Ini tidak akan mempengaruhi gameplay selain membuat kamu merasa bodoh.
Walaupun begitu, saya masih bisa menerima ini semua kecuali bug yang merupakan primadona utama Battlefield Hardline. Minggu pertama multiplayer terjangkit bug yang mencegah kamu untuk bergabung dengan server. Di beberapa komputer, termasuk yang saya gunakan, bahkan kamu tidak dapat bermain single player dan disambut dengan lingkaran biru yang terus berputar.
 Hal konyol yang akan kamu temui dari waktu ke waktu adalah [partner kamu] Khai akan memutuskan bahwa dia bisa berjalan di depan musuh tanpa terlihat dan nampaknya alam semesta ini setuju dengan Khai.
Versi console (PlayStation 4) yang saya gunakan dalam impresi awal ini adalah versi yang terasa lebih baik awalnya. Single player bekerja dengan normal, multiplayer juga demikian. Namun ternyata di pertengahan game kamu akan menemukan bug fatal di single player sehingga kamu tidak bisa lanjut kecuali kamu mengulang episode tersebut dan melakukan langkah-langkah tertentu yang ditemukan secara kolektif oleh para pemain yang terjebak dengan bug yang sama.
Tanpa bug saja Battlefield Hardline sudah berada di ambang antara game yang membosankan ataugame yang cukup oke untuk dimainkan. Namun dengan bug ini saya tidak bisa menyarankan kamu untuk membelinya sekarang. Battlefield Hardline mempunyai beberapa fitur baru yang seru dan juga beberapa ‘kebodohan’ yang muncul secara konsisten. Bermain Battlefield Hardline single player terasa seperti roller coaster di mana menanjak adalah keseruan dan menuruni curam adalah kebodohan. Kamu mendapat paket lengkap secara bergantian selama kamu bermain wahana ini.
 Battlefield Hardline | Screenshot 3

Battlefield Hardline | Side Art 4 Multiplayer– Menggila Bersama

Saya akan menyimpulkan pengalaman multiplayer Battlefield Hardline dengan satu kata: menyenangkan. Mode baru seperti Heist, Blood Money, atau Hotwire benar-benar membuatmultiplayer terasa baru dan aneh dalam cara yang baik. Contohnya pada mode Heist kamu akan bertukar peran dalam berusaha untuk menjebol bank atau mempertahankan bank dari serangan para penjahat. Terasa seperti sedang memainkan adegan film secara langsung.
Mode Hotwire juga terbilang seru, karena kamu bisa mengendalikan berbagai kendaraan seperti motor, mobil, sampai dengan helikopter. Satu orang mengendarai dan sisanya bisa menembaki dan mulai bertahan atau merebut kendaraan lawan. Kamu bisa lupakan tentang menembak dengan cepat atau akurat dan mulai menggila dengan kendaraan kamu.
Namun satu hal yang mulai terasa kurang setelah bermain berkali-kali adalah kerja sama. Modebaru ini membutuhkan kerja sama yang kompak untuk membuatnya lebih seru. Pertanyaan saya adalah kerja sama seperti apa yang bisa kamu dapatkan dari bermain secara online? Mungkin DotA atau LoL yang berjumlah 5 orang masih bisa diatur, namun kita sedang membicarakan puluhan orang di sini dan semuanya bertindak sesuai keinginan mereka padahal kita mempunyai tujuan khusus. Jadi setelah berusaha menikmati mode multiplayer berjam-jam, saya akhirnya sadar bahwa jika game ini ingin benar-benar dinikmati maka saya membutuhkan sekelompok teman yang kompak. Dalam kasus saya itu adalah sesuatu yang sulit untuk dilakukan.
Tapi untungnya Hardline mempunyai mode team deathmatch klasik. Kamu hanya perlu membunuh musuh, itu saja. Tapi ketika kamu sedang melawan 32 orang lainnya, dengan mudah kamu akan terbunuh. Tiga puluh dua pemain melawan 32 orang lainnya adalah sebuah kekacauan yang menyenangkan. Jika ini cara Battlefield untuk mempercepat gameplay mereka yang terkenal lambat maka mereka melakukannya dengan terlalu ekstrim karena tidak jarang saya hidup hanya untuk mati lagi 2 detik kemudian. Apalagi spawn point juga terasa tidak seimbang, tidak jarang saya mendapati bahwa 5 orang spawn di depan mata dan saya dengan senang hati memberondong mereka dari belakang.
Untuk urusan senjata dan spesialisasi kamu akan menemukan pola tipikal Battlefield. Ada empat kelas yang mempunyai peran berbeda. Operator yang pada dasarnya adalah healer, Mechanic yang bisa memperbaiki kendaraan yang rusak, atau Professional dengan ranjau darat dan senjata jarak jauhnya. Jika kamu pernah memainkan Battlefield 3 atau 4 maka kamu tidak akan menemukan sesuatu yang benar-benar baru di sini. Bahkan desain antar muka pun terbilang mirip dengan seriBattlefield sebelumnya.
Jadi ya Battlefield Hardline menyenangkan. Namun saya tidak mendapati perasaan bahwa ini adalah game yang kompetitif secara profesional. Jika saya ingin bersenang-senang maka saya tidak akan ragu untuk memainkan Battlefield Hardline. Tapi jika saya ingin mengasah kemampuan menembak saya, mempelajari peta, alur pergerakan musuh, dan mulai ingin lebih serius bermain maka saya akan kembali ke Call of Duty.
 Battlefield Hardline | Screenshot 4

Kesimpulan

 DICE dan Visceral perlu melakukan sesuatu dengan berbagai bug yang ada sebelum kita dapat benar-benar menikmatinya.

Saya baru menghabiskan kurang dari 10 jam untuk mencoba Battlefield Hardline. Saya akan menghabiskan lebih banyak waktu dan memberikan ulasan penuh saya. Saya yakin beberapa atau bahkan banyak hal akan berubah. Tapi untuk sekarang saya belum berani memberikan rekomendasi untuk membeli Battlefield Hardline. DICE dan Visceral perlu melakukan sesuatu dengan berbagai bug yang ada sebelum kita dapat benar-benar menikmatinya.
Berbagai pengguna di forum resmi Battlefield sudah berhari-hari tidak bisa bermain dan walaupun nampaknya masalah ini terjadi secara sporadis, namun saya mengalami sendiri. Jadi tahan dulu niat kamu untuk membelinya sekarang dan tunggu diskon, atau setidaknya setelah mereka memutuskan untuk membetulkan berbagai bug fatal yang ada.
PlayStation Store (Asia): Battlefield Hardline, Rp582.000
Sumber: http://id.gamesinasia.com/review-battlefield-hardline/
Share on Google Plus

About dery

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar