Virtual Reality: THE Next Level Of Realism In Gaming

Kualitas visual game-game di jaman sekarang memang semakin top, dan beberapa di antaranya semakin bagus dan mendekati visual yang realistis. Tapi sepertinya bagi beberapa orang realisme dari visual di layar kaca tidaklah cukup; grafik yang mendekati kenyataan tidak lagi memuaskan. Pasalnya, industri peripheral video game juga berlomba-lomba mengembangkan teknologi untuk menyajikan realism yang lebih dalam dari sekedar melihat visual yang realistis. Nah, berikut ini adalah beberapa produk inovatif yang mendorong realisme game ke tingkat yang lebih tinggi dan berpotensi membentuk masa depan dunia gaming.
Virtual Reality Headset
Virtual Reality adalah konsep di mana seseorang menerima input sensorik yang membuat orang tersebut merasa benar-benar berada di dalam dunia digital. Sampai saat ini, Virtual Reality umumnya dikembangkan dalam rupa visual, dan ditampilkan secara khusus pada perangkat headset sehingga pengguna melihat tampilannya secara langsung di mata.

•    Oculus Rift
Dilahirkan oleh perusahaan Oculus VR, Oculus Rift dapat disebut sebagai Virtual Reality Headset yang paling populer dan paling digandrungi saat ini, padahal produk ini belum resmi rilis ataupun dijual secara komersil. Palmer Luckey, yaitu founder dari perusahaan Oculus, berniat mengembangkan VR headset yang lebih bagus dan lebih murah daripada yang telah beredar di pasaran saat ini. Awal pengembangannya sendiri tidak diketahui secara jelas, namun Rift mulai berkembang dengan pesat sejak tim developernya sukses menggalang dana via situs Kickstarter yang mencapai hingga $2,4 juta!! Dengan dibekali teknologi head-tracking, stereoscopic 3D dan sudut pandang yang luas, Oculus Rift memiliki potensi yang sangat besar bagi industri gaming. Alhasil banyak game, terutama yang bergenre FPS dan simulasi, digarap dengan sistem yang mendukung fitur VR. Oculus Rift direncanakan akan rilis pada bulan April 2015.

•    Project Morpheus
Berkat Oculus Rift, popularitas teknologi Virtual Reality meningkat tajam. Namun rupanya bukan hanya Oculus yang tengah berkutat dengan teknologi VR, karena Sony Computer Entertainment pun berencana untuk merilis VR headset mereka sendiri. Menurut pengakuan Sony, Morpheus didesain agar sepenuhnya kompatibel dengan PlayStation 4, tapi juga dapat digunakan bersama dengan PS Vita. Richard Marks selaku direktur dari departemen litbang Sony mengungkapkan bahwa Morpheus didesain tidak hanya untuk gaming, di mana dia bahkan mengaku bahwa pihaknya melibatkan teknologi Morpheus ini dalam kerja samanya dengan NASA. Richard juga menjelaskan bahwa produknya akan menekankan penggunaan teknologi audio 3D, dan memanfaatkan sensor PlayStation Camera dan DualShock 4 secara bersamaan. Sayangnya, Project Morpheus masih belum memiliki tanggal rilis yang pasti.
Omnidirectional Treadmill
Omnidirectional Treadmill adalah platform khusus yang mengambil bentuk mesin treadmill, yang umumnya digunakan untuk berolahraga, menjadi sebuah interface untuk menjelajahi dunia digital dengan berjalan dan bergerak layaknya di dunia nyata. Platform ini digunakan bersama dengan VR headset.

•    Virtuix Omni
Dikembangkan oleh perusahan Virtuix dengan penggalangan dana via situs Kickstarter, Virtuix Omni menempatkan penggunanya di atas mesin yang didesain khusus agar bisa bergerak (relatif) bebas, namun tetap aman. Permukaan alas yang licin dan sepatu khusus memungkinkan pengguna berjalan dan berlari di tempat, di mana gerakannya diterjemahkan ke dalam dunia digital game yang sedang aktif. Selain harus menggunakan VR headset, Omni juga memerlukan controller khusus yang berkaitan dengan game yang dimainkan. Sampai saat ini, Virtuix telah menunjukkan performa Omni melalui game-game FPS, di mana pemainnya menggunakan controller berbentuk model senjata. Perangkat ini dianggap benar-benar membawa konsep Virtual Reality ke tingkat yang lebih tinggi, di mana gamer tidak lagi bermain secara pasif dengan duduk diam tapi terjun langsung ke dalam dunia game-nya. Menurut infonya, Virtuix Omni telah tersedia secara komersil sejak bulan September lalu.

•    Cyberith Virtualizer
Mirip dengan Virtuix Omni, Cyberith Virtualizer dikembangkan oleh perusahaan Cyberith GmbH yang berbasis di Austria. Bedanya, Cyberith tidak memerlukan pengguna untuk memakai sepatu khusus, melainkan cukup alas kaki dengan permukaan yang licin seperti kaus kaki. Cyberith mengandalkan tiga susunan sensor yang berbeda untuk mendeteksi semua gerakan pengguna dan “menerjemahkannya” ke dunia digital game. Dari berjalan, berlari, dan bahkan melompat, berlutut, dan duduk, alat ini dilansir menggunakan sensor optik yang sangat sensitif dan akurat untuk mendeteksi gerakan-gerakan kecil, terutama gerakan kaki pengguna. Sama juga seperti Omni, perangkat ini didesain agar kompatibel dengan berbagai VR headset dan bermacam-macam controller, termasuk Wii Remote Nintendo. Kabarnya, Cyberith direncanakan untuk rilis di tahun 2015.
Sumber : 
Share on Google Plus

About dery

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar