Usaha EA untuk menawarkan sensasi gameplay yang berbeda untuk sebuah franchise raksasa via Battlefield Hardline memang bukanlah pekerjaan mudah. Masa beta perdana yang mereka buka selepas E3 2014 yang lalu justru membukukan lebih banyak kritik daripada antusiasme dari gamer pecinta franchise ini. Hardline disebut-sebut terlalu mirip dengan Battlefield 4 dari sisi mekanik gameplay, dengan perubahan kecil yang terasa tidak signifikan. Mode yang ia tawarkan di kala itu – Blood Money juga disebut tidak mampu merpresentasikan perang antara petugas kepolisian dan para kriminal dengan tepat, dan tampil cukup mengecewakan. Sebuah penilaian yang akhirnya mendorong EA dan sang developer – Visceral dengan hanya satu pilihan – menunda rilisnya ke tahun 2015.
Dengan waktu rilis yang kian dekat dan judul game raksasa lain yang akan bersaing secara frontal di periode yang sama, EA dan Visceral punya tanggung jawab berat untuk menyakinkan kembali gamer, bahwa terlepas dari kontroversi yang menyelimutinya, Battlefield Hardline adalah sebuah produk yang cukup menarik untuk dilirik. Mereka akhirnya membuka masa beta kembali selama 5 hari di semua platform rilis. Berbeda dengan masa beta sebelumnya, Visceral kini membuka lebih banyak mode baru untuk dijajal, termasuk sang mode primadona yang cukup diantisipasi – Heist.
Lantas, mampukah demo ini memberikan kesan yang positif? Apakah ia cukup untuk membuat Battlefield Hardline sebagai sebuah proyek yang pantas untuk diantisipasi? Impresi pertama kami
akan membahasnya sedikit lebih dalam.
Kesan Pertama
Hardline sendiri sempat meluncurkan masa beta perdana tahun lalu, yang sayangnya, lebih dipenuhi feedback negatif hingga mereka memutuskan untuk menunda rilisnya.
Untuk sebuah game yang mengusung nama Battlefield di dalamnya, Battlefield Hardline menawarkan kesan pertama yang luar biasa. Di satu sisi, Anda yang familiar dengan seri Battlefield tidak akan sulit untuk menguasai dan memahami apa yang harus Anda lakukan. Sementara di sisi lain, ia menawarkan sensasi pertempuran yang jauh lebih cepat, dekat, dan intense, dan hadirnya elemen kendaraan sebagai bagian yang lebih krusial dalam pertempuran. Dengan ekstra kehancuran, lingkungan dinamis, dan levolution, ia tetap mampu menawarkan pertempuran skala epik yang cukup untuk memacu adrenalin dan memanjakan mata Anda di saat yang sama.
Namun seperti halnya proyek game-game beta biasanya, Battlefield Hardline Beta ini tentu saja tidak bisa lepas dari masalah, termasuk glitch grafis dan bug yang masih seringkali terjadi. Beberapa kali kami juga menemukan Battlefield Hardline versi PC ini tiba-tiba tertutup tanpa pemberitahuan apapun. Yang sedikit mengherankan? Menilik dari begitu banyak server kosong yang kami lihat di Battlelog, cukup menjadi tanda tanya mengapa proses pembagian undangan beta EA ini justru terasa begitu lambat. Tidak jarang kami berhadapan dengan server yang benar-benar kosong.
Kesan pertama yang kuat dan menyegarkan cukup untuk membuat kami tertarik dan mengantisipasi apa yang akan ditawarkan Battlefield Hardline di versi retail akhirnya nanti, semoga dengan map dan mode yang jauh lebih dinamis dan menarik. Kombinasi High Tension dan Blood Money menghasilkan sensasi Battlefield yang belum pernah Anda temui sebelumnya.
Pendekatan yang Lebih Baru
Dengan selang masa beta yang cukup lama, berbulan-bulan lamanya, Visceral ternyata mengimplementasikan banyak hal baru untuk Battlefield Hardline versi “baru” ini, sekaligus menghapus beberapa elemen lain yang dianggap tidak mendukung atmosfer pertempuran polisi vs kriminal yang ingin mereka usung. Salah satu yang cukup signifikan adalah dihilangkannya inventory – RPG dari sub-class yang ada. Sebagai gantinya? Satu-satunya senjata peledak yang bisa Anda andalkan saat ini hanyalah grenade launcher. EA beralasan bahwa RPG bukanlah senjata yang “normal” dibawa untuk sebuah pertempuran non-militer. Untuk memberikan kompensasi atas hal ini, Visceral menyuntikkan sedikit perubahan mekanik gameplay. Senjata-senjata super berat ini kini akan tersebar di map dengan ikon kecil yang jelas di peta, untuk diambil dan digunakan ketika dibutuhkan.
Berusaha menciptakan pertempuran polisi vs kriminal yang lebih “realistis”, RPG dihilangkan dari kelas yang ada. Ia kini hadir sebagai senjata yang terbesar di medan pertempuran dan bisa Anda ambil ketika dibutuhkan. Sebagai gantinya? Anda kini hanya bisa mengandalkan si grenade launcher untuk ekstra ledakan.
Balancing masih jadi isu. Shotgun terasa overpowered, sementara senjata lain masih memiliki recoil yang dipertanyakan.
Berpotensi memerangkap Anda ke dalam lingkaran setan, dengan grinding sebagai satu-satunya jalan keluar.
Pendekatan elemen “uang” untuk membeli senjata atau equipment tertentu secara permanen memang merupakan inovasi yang terhitung baru. Namun kami sendiri berharap agar Visceral sendiri menjadikannya tidak terlalu “berharga”, dalam pengertian, sulit untuk dikumpulkan. Mengapa? Karena senjata dan equipment inilah yang akan menentukan seberapa relevan peran Anda dalam pertempuran. Ia juga berpotensi membawa Anda pada siklus mimpi buruk yang menyebalkan. Peran Anda di dalam game akan minim karena keterbatasan senjata, berujung pada sedikitnya uang yang Anda kumpulkan. Karena uang yang terkumpul sedikit ini, Anda tidak punya kebebasan untuk menggunakan senjata atau equipment yang Anda miliki, dan kembali berujung pada minimnya performa Anda di match setelahnya. Untuk keluar dari lingkaran setan ini, Anda dipaksa untuk melakukan “grinding”, bergerak dari satu match ke match setelahnya dengan prioritas untuk mengumpulkan uang dan membeli perlengkapan yang menurut Anda, Anda butuhkan, hingga pada akhirnya, Anda bisa berfungsi secara maksimal. Agak sedikit mengkhawatirkan sebenarnya untuk mendengar kata “grinding” dan Battlefield di satu kalimat yang sama.
Visceral merangkum masa beta terbaru ini dengan tiga buah mode yang juga diikuti dengan tiga map yang berbeda. Heist dibawa kembali dari masa beta sebelumnya, namun kini berperan sebagai fokus dengan begitu banyak perbaikan di sana-sini. Dua mode lainnya adalah Hotwire yang didesain untuk memicu event kejar-kejaran dengan mobil antar polisi vs kriminal ala film-film Hollywood, serta Conquest yang tampaknya sudah tidak asing lagi dengan gamer manapun yang sempat memainkan seri Battlefield sebelumnya. Sementara tiga map lainnya yang ditawarkan adalah Dust Bowl – sebuah padang gurun yang cukup luas dan menawarkan atmosfer peta ala Battlefield yang kuat, Bank Job yang menjadikan interior salah satu bank raksasa sebagai fokus, dan yang terakhir Downtown – atau yang lebih Anda kenal sebagai High Tension di versi beta sebelumnya. Lantas apa yang mereka tawarkan?
Re-Skin atau Bukan?
Tuduhan bahwa Hardline hanyalah Battlefield 4 re-skin memang sudah mengemuka lama. Namun, benarkah demikian?
Jika Anda memainkan mode Conquest, ia terlihat sekedar sebuah re-skin. Namun untungnya, dua mode lain punya cita rasa yang cukup berbeda.
Tim Anda biasanya akan secara otomatis berbagi tugas. Mereka yang berfokus mengantar kendaraan, dan mereka yang berjaga agar tim musuh tidak mampu melakukan hal yang sama.
Kami merasa bahwa mode ini sendiri butuh map yang lebih luas, setidaknya demi membuka kesempatan untuk melawan balik.
Berbeda dengan mode sama di versi Beta sebelumnya, kehadiran map baru – Bank Job seolah didesain untuk menghasilkan pengalaman Heist yang sebenarnya.
Untuk pertama kalinya kami merasa kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan memainkan peranan strategis yang penting di Hardline.
Salah satu yang membuat Bank Job tampil lebih memesona adalah fakta bahwa Anda punya kesempatan untuk melakukan interaksi yang jauh lebih banyak dengan lingkungan sekitar. Kita tidak hanya sekedar membicarakan elevator atau zipline untuk menyebrangi gedung, tetapi juga pintu-pintu yang ada di sepanjang level ini. Pintu? Benar sekali, percaya atau tidak, ini pertama kalinya kami pribadi merasa bahwa fungsi yang satu ini akhirnya punya justifikasi tersendiri, bahwa ia bisa digunakan untuk kepentingan strategis tertentu. Anda bisa menutup jejak seolah bahwa tidak ada satupun yang pernah melewati tempat serupa, atau menjadikannya sebagai tempat ambush untuk siapapun yang berani membuka pintu, atau justru untuk mempertahankan posisi yang sudah Anda raih. Sebagai contoh? Anda ingat pintu brankas raksasa yang dibobol para pencuri di awal? Anda bisa menutupnya kembali untuk melindungi tim Anda dari serangan musuh yang berusaha masuk, misalnya.
Sayangnya, versi beta ini masih belum memperlihatkan kontribusi signifikan pada konsep Levolution yang selama ini selalu didengungkan oleh seri terakhir Battlefield. Dust Bowl, Downtown, dan Bank Job tidak menunjukkan bahwa konsep ini akan membuat perbedaan yang signifikan.
Kesan Kedua
Battlefield Hardline tetaplah sebuah proyek yang menarik untuk diantisipasi, apalagi dengan rasa penasaran akan mode single playernya yang belum terjawab. Tapi apakah pantas untuk dibayar dengan harga penuh di rilis awal? Saran kami sekarang adalah menunggu. Menunggu lebih banyak review keluar, melihat ekstra konten seperti apa yang mereka tawarkan untuk setiap mode mutliplayer yang ada, melihat apakah rilis perdana mereka akan bermasalah atau tidak. Jika semuanya berujung pada hasil yang positif, Anda mungkin bisa mempertimbangkannya. Namun apakah sebuah keharusan untuk penggemar seri Battlefield 3 dan 4? Sayangnya, identitas yang ditawarkan tidak begitu berbeda hingga membuatnya terlihat seperti game yang benar-benar baru. Keputusan kembali ke tangan Anda!
Masa beta ini masih berhasil membuat kami mengembangkan ketertarikan untuk melihat lebih banyak Battlefield Hardline di masa depan, alias membeli versi retailnya nanti. Tujuan utamanya? Justru untuk melihat implementasi lebih jauh seperti apa yang akan ditawarkan oleh Visceral untuk mode Heist, yang seharusnya diperkuat dengan lebih banyak map spesifik seperti Bank Job, misalnya. Sayangnya, dua mode ekstra lainnya – Conquest dan Hotwire tidak tampil seseru yang kami bayangkan. Hardline butuh usaha keras untuk membenahi Conquest, setidaknya untuk memberikan sebuah cita rasa identitas yang berbeda. Karena sejauh ini, ia lah yang terasa seperti re-skin. Mode Hotwire juga butuh pembenahan, setidaknya untuk ekstra waktu dan senjata untuk memastikan kesempatan melakukan comeback. Sulit rasanya untuk bertempur dengan mobil yang bergerak cepat, sementara senjata Anda tidak banyak memberikan damage yang sepadan ketika Anda berusaha melawan.
Selain dua mode yang butuh nilai jual ekstra ini, Hardline juga butuh membenahi balancing senjata. Karena saat ini, menggunakan shotgun sudah seolah membawa sebuah vonis mati yang tidak bisa lagi terhindarkan, apalagi di kondisi server yang cukup laggy terlepas dari ping yang di status, terlihat “sehat”. Net code yang terlihat masih buruk membuat Anda sulit untuk berkompetisi secara seimbang, apalagi jika musuh lain membawa shotgun andalan mereka. Recoil untuk beberapa senjata juga butuh untuk diracik ulang. Namun kekhawatiran terbesar yang jadi catatan kami adalah sistem uang yang riskan untuk membuang player ke lingkaran setan tanpa jawaban. Sebuah game FPS yang butuh Anda untuk melakukan grinding demi tampil relevan di pertempuran? Perlu dipikirkan ulang.
Namun terlepas dari kelemahan tersebut, Battlefield Hardline tetaplah sebuah proyek yang menarik untuk diantisipasi, apalagi dengan rasa penasaran akan mode single playernya yang belum terjawab. Tapi apakah pantas untuk dibayar dengan harga penuh di rilis awal? Saran kami sekarang adalah menunggu. Menunggu lebih banyak review keluar, melihat ekstra konten seperti apa yang mereka tawarkan untuk setiap mode mutliplayer yang ada, melihat apakah rilis perdana mereka akan bermasalah atau tidak. Jika semuanya berujung pada hasil yang positif, Anda mungkin bisa mempertimbangkannya. Namun apakah sebuah keharusan untuk penggemar seri Battlefield 3 dan 4? Sayangnya, identitas yang ditawarkan tidak begitu berbeda hingga membuatnya terlihat seperti game yang benar-benar baru. Keputusan kembali ke tangan Anda!
0 komentar:
Posting Komentar