Realism in Gaming

Dalam dunia video game, realism atau realisme, adalah sejauh apa elemen-elemen dalam suatu game mendekati hal-hal yang ada maupun yang berlaku di dunia nyata. Pada dasarnya, tingkat realisme suatu game dapat dilihat dari berbagai sisi dan meliputi berbagai elemen dari game tersebut, misalnya saja pada grafik, sistem physics, game mechanics atau mekanika permainannya, cerita atau narasinya, latarbelakang dan setting, maupun model karakter dalam game, yang kemudian dibandingkan dengan apa yang ada di dunia nyata. Lalu bagaimana realism berpengaruh terhadap dunia gaming sekarang ini?
Eyes Are What Matters
Walaupun sistem physics dan mekanisme permainan termasuk sebagai tolak ukur realisme yang sebenarnya cukup banyak diminati, pada kenyataannya realisme video game lebih banyak dinilai dari elemen visualnya. Hal ini berarti realisme suatu game umumnya dinilai dari tampilan detail model karakter, model item termasuk senjata, atau detail lingkungan atau level yang ditampilkan. Seberapa mirip wajah seorang karakter manusia in-game dengan manusia di dunia nyata, sejauh apa sebatang pohon atau rumput menyerupai tumbuhan di dunia nyata, atau bagaimana wilayah hutan dalam game terlihat sangat mirip dengan hutan asli.
Hal ini juga bisa dikatakan telah menunjukkan betapa besarnya nilai realisme visual di mata banyak "pelaku" maupun para "pelanggan" industri gaming, apalagi mengingat popularitas dari game-game yang menonjolkan kualitas visual seperti seri Crysis, Call of Duty, Far Cry, Uncharted, ataupun Forza Motorsport. Banyak developer game di jaman sekarang ini seakan-akan berlomba-lomba menampilkan visual yang lebih bagus, lebih tajam dan mendetail sehingga tampak sangat realistis. Dan memang, banyak game-game modern menampilkan visual yang sangat menawan.
The Beginning of a Trend
Sedikit menilik sejarah industri gaming yang praktisnya dimulai pada tahun 70-an, tampilan grafik atau visual suatu game saat itu bergantung pada tingkat teknologi software dan hardware yang masih sangat terbatas. Seiring kemajuan teknologi seputar industri gaming, terutama dengan berkembangnya grafik komputer 3D dan konsep game engine, semakin banyak developer game yang gencar mengembangkan game dengan visual yang semakin bagus dan semakin realistis. Kemajuan inilah yang kemudian berpengaruh besar pada dunia gaming modern, dan menjadi awal mula dari fenomena populernya realisme visual video game.
Fokus para developer pada grafik turut menyebabkan timbulnya generasi gamers yang seakan-akan terbawa arus, yang ikut menaruh prioritas lebih tinggi pada elemen visual dari video game yang mereka mainkan. Kalangan gamers ini kemudian menilai kualitas game murni dari sebagus dan serealistis apa visual yang ditampilkan oleh game tersebut. Kebanyakan dari mereka biasanya merupakan fans dari genre first-person shooter, di mana mayoritas game FPS memang menonjolkan kualitas visual yang tinggi, terutama sejak jaman platform gaming last-gen (PS3, Xbox 360).
La RĂ©sistance
Dibalik fenomena populernya game-game dengan visual yang realistis, bermunculan pula suara-suara dari komunitas gamer yang "melawan" tren ini. Pasalnya, banyak gamer yang beranggapan bahwa video game adalah jalan untuk melepaskan diri dari realitas hidup sehari-hari dan bersenang-senang, sehingga tentunya realisme dalam video game adalah sesuatu yang secara alami dihindari oleh mereka. Kelompok gamer ini umumnya lebih menikmati video game dengan visual, setting, ataupun karakter yang fantastis dan imajinatif.
Selain mereka yang lebih menyukai dunia fantasi, ada juga kelompok gamer yang tidak setuju dengan tren ini dengan alasan bahwa fokus pada visual seringkali mengakibatkan hilangnya fokus pada gameplay dan kesenangan bermain game itu sendiri. Kelompok gamer ini dapat dibilang merepresentasikan bagian komunitas gamer yang lebih besar daripada para pencinta visual-realism, di mana mereka menilai kualitas sebuah game bukan dari visualnya semata-mata, melainkan lebih kepada kombinasi yang baik antara semua elemen permainan, terutama elemen gameplay, cerita dan karakter yang menarik.
What does it mean to you?
Tentu saja penilaian atas bagus tidaknya sebuah game adalah persoalan selera individu, yang berarti sifatnya sangatlah subjektif. Dengan banyaknya genre yang berbeda, setiap gamer memiliki tipe game favoritnya masing-masing, dan jelas mengekspresikan ketertarikan pada elemen permainan yang berbeda-beda. Di satu pihak, realisme pada visual video game dianggap membantu pemain untuk tenggelam dalam atmosfir permainan sehingga memberikan pengalaman bermain yang lebih hidup dan immersive. Di lain pihak, realisme juga disebut dapat membatasi lingkup suatu game dengan batasan-batasan yang berlaku di dunia nyata. Jadi, apakah realisme sesuatu yang positif dalam video game? Yang mana yang lebih menarik: riil atau fantasi?  
Share on Google Plus

About dery

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar