Xenom Pegasus, kekuatan besar tersimpan dalam kemasan yang ramping
Xenom Pegasus, kekuatan besar tersimpan dalam kemasan yang ramping
Notebook gaming Xenom Pegasus merupakan jajaran perangkat bermain game masa kini yang menawarkan mobilitas tinggi penggunanya, berkat ukuran dan beratnya yang minim, serta kemampuan untuk mengatur isinya sesuka hati Anda. Perangkat dalam yang bisa Anda ubah beragam macamnya, mulai dari ukuran HDD hingga memori RAM. Pada kesempatan ini, kami mencoba memainkan salah satu varian notebook ini dengan konfigurasi sebagai berikut:
  • Prosesor: Intel Core i7 4710MQ (Up to 3,5 GHz)
  • Memori: 8 GB RAM
  • Graphics: NVIDIA GeForce GTX 850M DDR3 2GB
  • HDD: 500 GB
  • Display: 15,6 Inch
Konfigurasi Xenom Pegasus tersebut dibandrol dengan harga US$1157 tanpa OS. Harga yang cukup mahal untuk pengguna menengah ke bawah. Apakah notebook gaming ini mampu menjalankan fungsi utamanya, yaitu memainkan game terbaru dan populer yang notabene haus daya? Untuk membuktikan kemampuannya, PlayTest kali ini menggunakan enam game, yaitu Assassin’s Creed Rogue, Assassin’s Creed Unity, Call of Duty Advanced Warfare, DoTA2, Dying Light, dan Far Cry 4. Semua game tersebut kami mainkan pada setting resolusi 1920×1080 demi memberikan pengalaman high-def gaming.
Dari jajaran game yang kami mainkan pada Xenom Pegasus, terlihat beberapa game “pemeras” tenaga, seperti Assassin’s Creed Unity dengan kemampuannya untuk menundukkan sistem berkekuatan tinggi sekalipun dan Dying Light sang penyiksa GPU. Apakah notebook dengan perangkat berbasis teknologi mobile ini mampu menghadapi siksaan yang diberikan game terbaru tersebut?
Selain bahasan mengenai apa yang akan Anda temui ketika menggunakan notebook ini, kami juga menambahkan video permainan. Semua video tersebut sesuai dengan setting yang kami anggap cukup nyaman ketika bermain. Tanpa mengulur waktu lagi; kami mainkan, Anda yang tentukan!

Assassin’s Creed Unity

Bila ada game yang boleh dibilang sebagai penyiksa CPU terkejam saat ini, maka tidak diragukan lagi Assassin’s Creed Unity adalah game tersebut. Berkat feature “kejam” yang memaksa CPU untuk bekerja keras demi menampilkan hingga ribuan Non-Playable Character (karakter yang dimainkan komputer) atau NPC, game ini hampir pasti menumbangkan framerate komputer. Berikut spesifikasi yang direkomendasikan untuk memainkan game ini:
  • Prosesor: Intel i7 3770
  • Memory: 8 GB
  • Graphics Card: NVIDIA GTX780 3GB
  • HDD: 50GB
Lalu, bagaimana aksi Xenom Pegasus ketika memainkan game ini? Ternyata, sayap sang kuda terbang ini berjuang keras ketika melawan Assassin’s Creed Unity! Ketika kami menggunakan setting Low sekalipun dan semua efek pencahayaan serta Shadow disetel ke titik terendah, game ini hanya mampu berjalan dengan framerate tergolong rendah, yaitu sekitar 20-an fps. Terkadang ia bisa semakin rendah bila berada di daerah padat penduduk atau aksi cepat menuruni bangunan.
Setting Low tetap terasa berat untuk dimainkan.
Setting Low tetap terasa berat untuk dimainkan pada resolusi 1920×1080
Untuk meningkatkan framerate dan kenyamanan bermain, kami mengubah beberapa setting, yaitu:
  • Resolusi: 1360×768
  • Ambient Occlusion: Off
  • Antialiasing: Off
  • Environment Quality: Low
  • Shadow Quality: Off
  • Texture Quality: Off
Bermain pada resolusi 1360x768 masih mampu mempertahankan keindahan tampilannya
Bermain pada resolusi 1360×768 masih mampu mempertahankan keindahan tampilannya
Hasilnya, game berjalan dengan sangat baik dan tidak ada lagi penurunan framerate di tingkatan darat maupun atap. Game bahkan mampu berjalan pada 35 hingga 45 fps, bahkan ketika berada di tengah kerumunan orang banyak sekalipun. Tampilannya sendiri tidak begitu banyak terpengaruh seperti yang bisa Anda lihat pada screenshot.
Playable?: Setelah kami mengubah beberapa setting, terutama pada resolusinya, game ini berjalan dengan sangat baik. Berkat ukuran layarnya yang pas dengan resolusi 1360×768, tampilan dari game sendiri tidak banyak berubah bila dibandingkan dengan resolusi lebih tinggi.

Call of Duty Advanced Warfare

Game perang bertema masa depan ini membutuhkan banyak kekuatan GPU dari graphics card untuk memperlihatkan lingkungan pertempuran yang brutal. Hal tersebut disebabkan begitu banyak ledakan dan partikel yang terjadi di sekitar Anda ketika memainkan game ini. Setinggi apa permintaan spesifikasi hardware untuk dapat memainkan game ini dengan baik?
  • Prosesor: Intel i5 2500K
  • Memory: 8 GB
  • Graphics Card: NVIDIA GTX760 4GB
  • HDD: 55GB
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan seksama sebelum Anda dapat menikmati tampilan graphics-nya dengan indah adalah bug yang terselip di dalam setting Option. Bila Anda menyalakan opsi graphics Cache Sun Shadow Maps dan Cache Spot Shadow Maps, maka tekstur yang terlihat di layar permainan akan selalu Low, setinggi apapun Anda menyetel kualitas teksturnya. Oleh karena itu, kedua opsi tersebut harus selalu mati.
Pertempuran sengit di New Baghdad tidak memengaruhi kinerja notebook
Pertempuran sengit di New Baghdad tidak memengaruhi kinerja notebook
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah beban berat yang terjadi bila Anda menghidupkan Supersampling ketika menggunakan setting Extra. Seperti yang juga kami alami ketika memainkan game ini, hanya dengan Supersampling 2x saja mampu memelorotkan kinerja hingga di bawah 20 fps. Untuk game action yang mementingkan bidikan akurat serta framerate, kondisi tersebut tidak boleh terjadi!
Setelah kami mengubah beberapa opsi seperti yang dapat Anda lihat di screenshot, game ini berjalan dengan sangat nikmat dan tampilannya tidak banyak menderita akibat perubahan tersebut. Bahkan ketika kami bertempur di daerah padat aktivitas seperti stage New Baghdad sekalipun, game ini berjalan dengan baik pada framerate berkisar 45 hingga 55 fps. Kami dapat dengan mudah membidik musuh yang bergerak sekalipun tanpa adanya penurunan kinerja cukup besar.
004
005
006
Playable?: Game action ini berjalan dengan sangat baik bahkan pada setting Extra sekalipun. Beberapa opsi mungkin perlu dimatikan demi menghindari bug graphics dan ranjau penghancur kinerja seperti yang tersimpan di Supersampling. Secara keseluruhan, Xenom Pegasus berjalan dengan sangat baik ketika memainkan Call of Duty Advanced Warfare.

Far Cry 4

Game ini memiliki dua hal yang membuatnya cukup mengerikan untuk dihadapi notebook gaming ini; permainan open world dan detail tekstur lingkungan yang sangat bagus. Belum lagi game ini meminta cukup banyak memori untuk dapat dimainkan dengan nyaman. Berikut permintaan yang dibutuhkan untuk menjalankan game ini dengan baik:
  • Prosesor: Intel i5 2400S
  • Memory: 8 GB
  • Graphics Card: NVIDIA GTX680 2GB
  • HDD: 30GB
Untungnya, jumlah memori yang terpasang pada Xenom Pegasus mencukupi. Namun, hanya satu faktor itu saja ternyata tidak cukup untuk menjalankan game ini pada setting tertinggi. Demi menanggulangi jatuhnya kinerja pada setting tertinggi, kami akhirnya menggunakan patokan setting High dan mulai mencari beberapa opsi yang dapat diturunkan untuk meningkatkan kenyamanan bermain. Pada game semacam ini, sangat penting untuk mendapatkan setting yang memungkinkan kami bermain tanpa adanya delay ketika membidik senjata ke musuh. Apalagi pada game ini kebanyakan musuh seringkali bergerak antara perlindungan.
Bermain di bawah 30 fps tidak begitu melelahkan mata
Bermain di bawah 30 fps tidak begitu melelahkan mata
Opsi pertama yang kami turunkan adalah Shadow. Perubahan tersebut langsung terasa dampaknya pada kenyamanan permainan. Setelah kami menurunkan setting Shadow ke Low, korban berikutnya adalah Terrain atau kualitas lingkungannya. Kami tidak ingin terlalu menjatuhkannya supaya game masih terlihat indah. Pada setting yang dapat Anda lihat di screenshot, game berjalan dengan nyaman pada framerate sekitar 25 hingga 28 fps. Untungnya game ini dirancang untuk berjalan dengan baik pada framerate 30 fps.
008
009
Bila Anda merasa kurang dan ingin bermain pada framerate lebih tinggi, kami sarankan untuk mengubah beberapa setting, seperti yang tertera di screenshot di bawah ini:
00B
00C
00D
00E
Hasil dari setting baru ini sangat luar biasa nyaman untuk dimainkan. Berkat perubahan resolusi ke 1360×768 dan setting graphics ke Low, game dapat berjalan pada framerate 58 hingga 75 fps! Lalu, bagaimana dengan tampilan indah dari Far Cry 4 sendiri? Ternyata tidak banyak berubah bila dibandingkan dengan setting lebih tingginya. Memang ada sedikit permukaan kasar, tetapi tidak sampai membuat Anda tidak dapat menikmati alamnya nan indah.
Walaupun pada setting lebih rendah, game ini tetap indah
Walaupun pada setting lebih rendah, game ini tetap indah
Playable?: Far Cry 4 enak dimainkan ketika Anda mengubah beberapa opsi graphics ke Low dan resolusi ke 1360×768. Tidak ada kesulitan ketika bertempur atau berkendara di alam nan indah dalam game ini. Membidik musuh yang bergerak cepat dapat cukup mudah dilakukan serta Anda juga mampu bereaksi cepat pada musuh yang menyergap dari samping.


Dying Light

Satu faktor yang sangat menakjubkan dari Dying Light dan dapat dikatakan sebagai primadonanya adalah efek cahayanya. Ketika Anda melihat matahari tenggelam dan cahayanya menimpa kontur tubuh puluhan zombie yang bergerak perlahan ke arah Anda, saat itu dapat membuat Anda terpesona. Pada saat bersamaan, efek tersebut juga mampu membuat komputer Anda mampet kinerjanya dan penurunan framerate besar-besaran terjadi. Berikut spesifikasi yang direkomendasikan untuk dapat melihat efek tersebut tanpa bermasalah:
  • Prosesor: Intel i5 4670K / AMD FX 8350
  • Memory: 8 GB
  • Graphics Card: NVIDIA GTX780 2GB / AMD Radeon R9 290 2GB
  • HDD: 40GB
Sekilas, kemampuan hardware Xenom Pegasus mampu menghadapi permintaan dari game ini. Namun, pada kenyataannya game ini berjalan kurang baik ketika kami menggunakan setting tertingginya pada 1920×1080. Apalagi pada game ini kemampuan untuk bergerak cepat dan lincah adalah keharusan. Harus mati hanya karena framerate drop ketika harus kabur dari kepungan zombie mampu meninggalkan rasa yang tidak enak di hati.
Tampilan tetap indah meskipun setting dipatok pada Medium
Tampilan tetap indah meskipun setting dipatok pada Medium di 1920x1080p
Demi mencegah sakit hati tersebut, kami mulai menurunkan banyak opsi, seperti mematok tekstur dan Shadow pada Medium serta semua setting lain dimatikan saja. Bahkan pada setting yang tergolong rendah tersebut permainan berjalan dengan framerate sekitar 35 fps saja. Untungnya, pada kondisi ini permainan berjalan dengan cukup nyaman, baik dari sisi pertempuran maupun ketika melakukan free running alias parkour.
Setting menengah tersebut ternyata tidak mengurangi keindahan dari pencahayaan di dalam game. Zombie pada malam hari masih terlihat mengancam dan efek cuaca ketika hujan deras tetap begitu menakjubkan. Perubahan cuaca pada setting ini juga tidak menimbulkan penurunan kinerja yang mampu menghalangi kenikmatan Anda ketika membersihkan kota dari zombie.
011
012
Bagaimana bila Anda ingin bermain dengan framerate 60-an fps? Ya, Anda bisa mendapatkannya dengan mengubah beberapa opsi, seperti resolusi 1360×768 dan menyesuaikan setting graphics seperti pada screenshot di bawah ini:
00G
00H
Peningkatan yang akan Anda dapatkan dengan menggunakan setting baru ini begitu menakjubkan! Kini, Anda dapat bermain dengan jauh lebih nyaman, yaitu pada framerate 58 hingga 90 fps! Pencahayaan dan tampilannya yang jempolan tetap masih dapat ditemui pada pengaturan ini. Jadi, Anda masih dapat bertualang dengan visual kelas atas dari Dying Light.
Membantai zombie masih terasa asyik pada setting baru ini
Membantai zombie masih terasa asyik pada setting baru ini
Playable?: Setelah kami mengubah setting graphics ke tingkat baru, game berjalan dengan nyaman. Untungnya, pada setting ini game masih terlihat begitu indah, baik dari sisi pencahayaannya maupun detail pada lingkungan dan penduduk lokalnya (baca: zombie). Sekaligus juga menjadikan Xenom Pegasus sebagai media untuk membantai zombie di luar rumah.

Assassin’s Creed Rogue

Bosan menjadi Assassin? Melalui game ini Anda akan merasakan ketegangan baru memburu anggota Assassin nan mematikan melalui mata bekas Assassin yang pindah sisi menjadi Templar! Permainan pada game ini melibatkan petualangan di dua dunia, yaitu daratan dan lautan. Tantangan yang diberikan game ini tidak sebesar Unity, tetapi keindahan laut dengan ombaknya nan menggelora cukup menguras kemampuan komputer. Berikut spesifikasi yang dibutuhkan untuk memainkannya dengan baik:
  • Prosesor: Intel i5 2400S / AMD FX 6100
  • Memory: 4 GB
  • Graphics Card: NVIDIA GeForce GTX 560 Ti / AMD Radeon HD 6870
  • HDD: 11.6 GB
Permintaan hardware pada game ini terkesan tidak terlalu besar. Alasan utamanya adalah game ini sedikit mirip dengan game Assassin’s Creed Black Flag. Ketika kami menggunakan setting tampilan tertinggi, ternyata game tidak dapat berjalan dengan baik serta tidak nyaman. Akhirnya kami memutuskan untuk mengubah beberapa opsi graphics guna mengakomodir kenyamanan bermain.
Petualangan di darat tidak terlalu membebani notebook
Petualangan di darat tidak terlalu membebani notebook
Laut dapat dipertahankan keindahannya dan tetap enak dimainkan
Laut dapat dipertahankan keindahannya dan tetap enak dimainkan
Tekstur dan environment masih mampu kami pertahankan di tingkat High supaya permainan terlihat indah. Bagian lain yang tidak tega kami turunkan banyak adalah kualitas lautnya. Tanpa laut yang terlihat ganas dan pada saat bersamaan indah tentunya membuat game ini menjadi sangat hambar dimainkan. Setelah kami mengatur opsi menjadi seperti di screenshot, game berjalan dengan baik pada framerate 25 fps. Sebagai tambahan, ketika kami mengubah resolusi ke 1360×768, game langsung berjalan dengan baik pada 35 fps, jauh lebih nyaman dan tidak ada penurunan kinerja yang berarti!
015
Playable?: Perjalanan memburu Assassin melalui lautan ganas berjalan dengan lancar setelah kami menggunakan opsi tampilan yang telah diatur. Pertempuran di darat dan lautan tidak memberikan penurunan kinerja yang berarti. Framerate yang berada di atas 30 fps ketika menggunakan resolusi 1360×768 terlihat nyaman berkat game yang dioptimalkan berjalan di tingkat fps tersebut.


DOTA 2

Stabil di 60 fps meskipun dalam pertarungan besar
Stabil di 60 fps meskipun dalam pertarungan besar
Game sejuta umat ini kembali hadir untuk dimainkan di Xenom Pegasus. Bila Anda salah satu kalangan gamer yang mobile dan suka bertemu dengan teman-teman untuk bermain bersama di satu tempat, seperti pemain DoTA2 umumnya, maka notebook gaming adalah pilihan yang tepat. Bila Anda ingin tahu sekuat apa notebook gaming ini ketika memainkan DoTA2, maka pertama perlu diketahui spesifikasi yang dibutuhkan untuk menjalankan game ini dengan baik:
  • Prosesor: Intel Core 2 Duo E7400
  • Memory: 4 GB
  • Graphics Card: NVIDIA GeForce 8600 GTS 512MB
  • HDD: 8GB
Untuk memainkan DoTA2, kami menggunakan setting tampilan tertinggi. Sebab, kami yakin Xenom Pegasus mampu mengembangkan sayapnya dengan lebar meskipun menggunakan setting maksimal sekalipun. Dan keyakinan kami terjawab; DoTa2 dapat dimainkan dengan sangat lancar tanpa adanya hambatan dari sisi graphics baik ketika bermain maupun menonton pertandingan secara Live.
017
Playable?: Sangat bisa dimainkan! DoTA2 mampu berjalan dengan sangat lancar pada framerate 60 fps bahkan pada setting maksimum sekalipun. Jadi Anda dapat bermain dengan lancar ketika berkumpul bersama teman-teman tim dan bertempur bersama; sekaligus menggunakan Internet Wi-Fi gratis di caffee!

Kesimpulan

Xenom Pegasus memiliki kemampuan yang cukup baik ketika menghadapi beberapa game rakus daya terbaru. Namun, pada game yang keterlaluan rakusnya, seperti Assassin’s Creed Unity, notebook ini butuh mengatur resolusi pada 1360×768 untuk dapat berjalan dengan nyaman. Begitu juga dengan Far Cry 4, Dying Light, dan Asassin’s Creed Rogue. Untungnya, kualitas tampilannya masih dapat dipertahankan dalam tingkatan indah.
Permukaan yang bersentuhan dengan pangkal telapak tangan kiri agak panas ketika bermain
Permukaan yang bersentuhan dengan pangkal telapak tangan kiri agak panas ketika bermain
Kendala lain yang perlu Anda ketahui ketika menggunakan notebook ini adalah panas yang muncul di permukaannya. Tepat pada bagian yang bersentuhan dengan pangkal telapak tangan kiri, panas yang terjadi dapat membuat sebagian pengguna tidak nyaman. Meskipun kipas pendinginnya bekerja keras ketika bermain game, ternyata panas tersebut masih cukup tinggi.

Sumber:  http://jagatplay.com/2015/03/features/playtest-gaming-dengan-xenom-pegasus-ps15sr-x2/